danau toba

danau toba
selalu ingin kesana

Selasa, 25 Januari 2011

Bang... jangan datang dulu ya...

Jaman merubah gaya hidup. Salah satunya gaya pacaran.  Sebelumnya biasa-biasa saja. Gaya pacaran yang normal-normal jadi sorotan serius. 

Pernah ada teman bercerita. Sewaktu dia perjalanan pulang kerumah mertuanya dia bertemu dengan seorang gadis, gadis ini tidak percaya kalau dia sudah beristri. Saking jengkelnya dia memberikan nomor telepon rumah mertuanya dan berharap si cewek percaya, nyatanya tidak. Si cewek menghubungi dan yang mengangkat telepon si mertua. Hmmm... nekat! Tapi si cewek tidak malu malah mengajaknya janjian di hotel. 

Saya sering ngobrol dengan teman-teman. Lagi-lagi yang menarik untuk diobrolin adalah gaya pacaran. Tapi bukan berarti kita munafik. Kita juga pacaran kok! Tapi seolah-olah gaya kita gaya kuno, ngga keren, ketinggalan jaman. Kampungan. Iyakah????

Satu hal lagi yang saya nggak habis pikir, virginitas yang sepertinya sudah tidak ada harganya dan nggak penting. Terus terang saya bengong mendengar ini. Separah inikah??? Suatu kali seorang teman di kampung menelepon. Bercerita panjang lebar, tiba-tiba dia bertanya. "Lo masih virgin ga?" Saya jawab "maksud lo?". Akhirnya dia bercerita tentang beberapa pacarnya yang sudah tidak virgin. Dan kenapa dia menanyakan itu ke saya karena dia berpikir, orang dikampung saja sudah begini parah apalagi yang di kota. Dia berpesan, "jagalah itu, itu adalah harta lo yang paling berharga". Dan kenapa juga dia belum menikah karena dia belum mendapakan cewek virgin dan dia merasa berhak untuk mendapat itu.

Di tempat saya tinggal, tidak jarang teman perempuan membawa pacarnya nginap di kamarnya. Awalnya sesekali, lama-lama jadi keseringan. Akibatnya adalah MBA, dan memilih pulang kampung karena memang belum siap untuk berkeluarga. Ada juga yang ditinggal yang berakibat stres berkepanjangan. Macam-macamlah.

Baru-baru ini saya ngobrol-ngobrol dengan seorang ibu yang datang dari kampung menengok cucunya yang baru lahir. Mungkin dia merasa nggak nyaman karena kelahiran cucunya lahir lebih cepat dari waktunya. "Sepertinya sebelum mereka nikah menantu saya sudah isi, tapi nggak apa-apalah, asal cuma anak saya saja, tidak ada lelaki lain"   Ha????

Sebenarnya saya tidak mau ambil pusing dengan semua itu, hidup ini masing-masing yang menjalani. Apa dan bagaimana itu terserah orangnya. Apalagi saya seorang perempuan yang masih sendiri. Yang katanya pamali ngomongin orang. Cuma saya suka bingung, inikah gambaran orang batak yang notabene sopan, terpelajar, boru dan anak ni raja yang terkenal kuat dengan agama dan adat istiadat? 

Satu lagi yang membuat saya tidak berhenti tertawa geli dan nggak habis pikir, seorang tetangga menelepon pacarnya dan berkata "Bang, jangan datang dulu ya... saya lagi mens"
Hmmmm!!!!!!!?????

Tidak ada komentar:

Posting Komentar